GANS ONLINE MEDIA – Kota Bekasi
Pengusaha Rumah Pemotongan Ayam (RPA) mengeluhkan kenaikan harga ayam sampai 30% sangat merugikan bagi pengusaha serta pedagang.
Mereka menilai situasi ini sudah di luar batas wajar karena bukan hanya memukul usaha, tetapi juga mengancam ketahanan pangan masyarakat.
“Harapan kami hanya ingin harga daging ayam setabil dan dikembalikan seperti harga awal agar peternak, RPA, penjual dan pembeli tidak terbebani dengan harga yang terlalu mahal”, ujar Handan selaku pengusaha RPA Zulfan Jaya Chiken Kota Bekasi
Hamdan selaku perwakilan dari pengusaha Rumah Pemotongan Ayam menceritakan dampak kerugian usahanya, mulai dari keuangan hingga mengurangi jumlah pekerja.
”Gara-gara kenaikan harga yang mencapai 30%, dampaknya sampai ke karyawan kami, beberapa ada yang di rumahkan karna penjualan sangat menurun, yang seharusnya 1 Hari pengiriman bisa 2 mobil kini hanya 1 Mobil, pengiriman turun sampai 50% dan kenaikan harga awal sampai sekarang mencapai 30%” ungkap Hamdan dengan nada kesal
”Kami berharap kepada pemerintah agar harga bisa stabil, terjangkau juga bagi masyarakat dan intinya bisa saling menguntungkan bagi pedagang serta tidak ada yang di rugikan”
Lebih lanjut, Hamdan selaku pengusaha (RPA) Kota Bekasi, dan beberapa RPA lainnya akan melakukan mogok kerja serentak guna melampiaskan keluh kesah kami terkait kenaikan harga ayam yang mencapai 30%.
“Kami Perwakilan pengusaha Rumah Pemotongan Ayam yang terdiri atas nama : CV. Pemotong Restu Jaya, PT. Lestari, RPH Wahyu jaya, Pemotongan UWH Abadi, Pemotongan Dua Putra, Rehan Chiken, Maharani Chiken, Zulfan jaya Chiken akan melakukan mogok kerja sampai harga menjadi stabil”, terangnya
“Kami minta kepada Pemerintah, Bapak Walikota Bekasi, Ketua Dewan DPRD Kota Bekasi dan Kadis Indag terkait, jangan tutup mata, bantu kami menstabilkan harga ayam potong”, tandasnya
(tim/red)